PENANGGULANGAN
KELAINAN
SISTEM
EKSKRESI
A. KELAINAN-KELAINAN PADA
PARU-PARU
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
1.
Asma
atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu
atau tekanan psikologis.
2.
Kanker
Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk
petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di
paru-paru.
3.
Emphysema,
adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1.
Mengatur
pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur.
2.
Berolah
raga dengan teratur.
3.
Istirahat
minimal 6 jam per hari.
4.
Mengindari
konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba.
5.
Hindari
Stress.
B. KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Gangguan
pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau
PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan,
disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan
oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik
dan transfusi darah.
Hepatitis
adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama
adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan
digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang
saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA).
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB).
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC).
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA).
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB).
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC).
MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1.
Pemberian
vaksinasi.
2.
Makan
makanan yang sehat.
3.
Menghindari
penggunaan obat-obatan terlarang.
4.
Berolahraga
dengan teratur.
5.
Sterilisasi
penggunaan jarum suntik.
6.
Menghindari
pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan).
C. KELAINAN PADA GINJAL
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.
1. GAGAL
GINJAL
Gagal
ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa
metabolisme.
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara
lain disebabkan oleh:
1.
Makan
makanan berlemak
2.
Kolesterol
dalam darah yang tinggi
3.
Kurang
berolahraga
4.
Merokok
dan minum minuman beralkohol.
MENGATASI GAGAL GINJAL
Kemajuan ilmu pengetahuan,
memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal
dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada
dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialysis atau cuci darah .
Dialisis atau cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan
bantuan mesin.
2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis
melalui rongga perut.
2. BATU
GINJAL
Batu
ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal.
Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk
formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih, saluran kemih
manusia akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar.
Gejala lain yang sering terjadi pada
penderita batu ginjal adalah :
1. Terjadi nyeri hebat pada waktu air seni
keluar dari dalam ginjal melalui aliran ginjal kedalam kantong kemih.
2. Rasa sakitnya hilang timbul pada pinggang
dan perut kemudian ke alat kemaluan luar.
3. Perasaan mual, muntah dan perut terasa kembung
yang disertai dengan rasa sakit yang hebat.
4. Pada waktu ada serangan sakit pinggang,
kadang-kadang air seni bercampur dengan darah karena terjadi pergesekan antara
batu dengan dinding saluran.
5. Penderita batu ginjal juga mengalami
panas, dan kedinginan.
MENCEGAH
TERJADINYA BATU GINJAL
1. Jangan menahan buang air kemih terlalu
lama, karena dapat menyebabkan kandungan garam dalam urin menjadi pekat
2. Minumlah air putih yang banyak, minimal 8
gelas sehari, agar urin menjadi lebih encer, batupun menjadi lebih sulit
mengendap.
3. Apabila kita seorang pekerja yang
membutuhkan duduk yang terlalu lama, cobalah untuk bergerak sedikit, dan
perbanyaklah berjalan disekitar tempat duduk.
4. Sebelum pergi tidur biasakan untuk minum
terlebih dahulu, karena malam yang panjang memudahkan air seni yang pekat
mengendapkan batu.
3. DIABETES
INSIPIDUS
Suatu kelainan dimana
terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang
berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat
encer (poliuri). Diabetes insipidus
terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu
hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.
Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal:
1.
Hipotalamus
mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik.
2.
Kelenjar
hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah.
3.
Kerusakan
hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.
4.
Cedera
otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).
5.
Tumor.
6.
Sarkoidosis
atau tuberculosis.
7.
Aneurisma
atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak.
8.
Beberapa
bentuk ensefalitis atau meningitis.
9.
Histiositosis
X.
CARA MENGATASI PENYEBABNYA
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu
a. Vasopresin atau desmopresin asetat
(dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot
hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang
normal.
b. Suntikan hormon antidiuretik diberikan
kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak
sadarkan diri.
c. Kadang diabetes insipidus bisa
dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik,
seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid).
4.
DIABETES MELITUS
Kurangnya produksi zat insulin atau
kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap zat insulin mengakibatkan kadar
glukosa pada makanan tidak dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Akibatnya
kadar gula dalam darah akan terus meningkat dan dapat menyebabkan penyakit
diabetes mellitus.
Penyebab diabetes mellitus antara lain :
Penyebab diabetes mellitus antara lain :
a. Genetik atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung
diturunkan atau diawariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga penderita
Diabetes Mellitus (diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang
penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita Diabetes
Mellitus. Para ahli kesehatan juga menyebutkan Diabetes Mellitus merupakan
penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin.
b. Virus dan Bakteri
Virus penyebab Diabetes Mellitus
adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi
sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel.
Virus ini juga bisa menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan
hilangnya otoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum
bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan
menyebabkan Diabetes mellitus.
c. Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak
sel beta secara langsung adalah
alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis
jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
d. Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan Diabetes mellitus. Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit Diabetes mellitus.
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan Diabetes mellitus. Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit Diabetes mellitus.
CARA
MENGATASI DIABETES
Penyakit
diabetes dapat di hindari atau dikurangi dengan cara mengetahui kadar glukosa
darah dalam tubuh dengan melakukan pemeriksaan secara rutin karena peningkatan
dan penurunan kadar gula darah selalu berubah. Jika kita mampu menjaga kadar
gula dalam batasan normal artinya kita dapat mencegah terjadinya komplikasi
diabetes. Cara lain yang dapat Anda gunakan adalah berhenti merokok ,
mengoptimalkan kadar kolestrol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontrol
tekanan darah tinggi (tensi), dan melakukan olah raga secara teratur.
5.
NEFRITIS
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati.
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati.
Selain
itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan
melukai ginjal. Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2
cara:
a.
Suatu
antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang
merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal.
b.
Antigen
dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada
sel-sel di dalam ginjal.
PENGOBATAN
Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri.
Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri.
6.
ALBUMINURIA
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar