"aku ingin menuliskan imajinasiku pada lembaran baru dalam hidupku. gadis kecil yang berkelana ke dunia nyata tanpa arah dan tujuan"

Kamis, 05 April 2012

Science

PENANGGULANGAN KELAINAN
SISTEM EKSKRESI

A.     KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
1.     Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2.     Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.     Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
            CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1.      Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur.
2.      Berolah raga dengan teratur.
3.      Istirahat minimal 6 jam per hari.
4.      Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba.
5.      Hindari Stress.

B.     KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA).
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB).
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC).
            MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1.      Pemberian vaksinasi.
2.      Makan makanan yang sehat.
3.      Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang.
4.      Berolahraga dengan teratur.
5.      Sterilisasi penggunaan jarum suntik.
6.      Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan).

C.       KELAINAN PADA GINJAL
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.
1.     GAGAL GINJAL
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
1.      Makan makanan berlemak
2.      Kolesterol dalam darah yang tinggi
3.      Kurang berolahraga
4.      Merokok dan minum minuman beralkohol.
     MENGATASI GAGAL GINJAL
Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialysis atau cuci darah . Dialisis atau cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin.
2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut.
2.     BATU GINJAL
Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih, saluran kemih manusia akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar.
Gejala lain yang sering terjadi pada penderita batu ginjal adalah :
1.    Terjadi nyeri hebat pada waktu air seni keluar dari dalam ginjal melalui aliran ginjal kedalam kantong kemih.
2.    Rasa sakitnya hilang timbul pada pinggang dan perut kemudian ke alat kemaluan luar.
3.    Perasaan mual, muntah dan perut terasa kembung yang disertai dengan rasa sakit yang hebat.
4.    Pada waktu ada serangan sakit pinggang, kadang-kadang air seni bercampur dengan darah karena terjadi pergesekan antara batu dengan dinding saluran.
5.    Penderita batu ginjal juga mengalami panas, dan kedinginan.
MENCEGAH TERJADINYA BATU GINJAL
1.    Jangan menahan buang air kemih terlalu lama, karena dapat menyebabkan kandungan garam dalam urin menjadi pekat
2.    Minumlah air putih yang banyak, minimal 8 gelas sehari, agar urin menjadi lebih encer, batupun menjadi lebih sulit mengendap.
3.    Apabila kita seorang pekerja yang membutuhkan duduk yang terlalu lama, cobalah untuk bergerak sedikit, dan perbanyaklah berjalan disekitar tempat duduk.
4.    Sebelum pergi tidur biasakan untuk minum terlebih dahulu, karena malam yang panjang memudahkan air seni yang pekat mengendapkan batu.

3.     DIABETES INSIPIDUS
Suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri).  Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.

Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal:
1.      Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik.
2.      Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah.
3.      Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.
4.      Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).
5.      Tumor.
6.      Sarkoidosis atau tuberculosis.
7.      Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak.
8.      Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis.
9.      Histiositosis X.
CARA MENGATASI PENYEBABNYA
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu
a.       Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal.
b.      Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
c.       Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid).

4.     DIABETES MELITUS
            Kurangnya produksi zat insulin atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap zat insulin mengakibatkan kadar glukosa pada makanan tidak dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Akibatnya kadar gula dalam darah akan terus meningkat dan dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus.
Penyebab diabetes mellitus antara lain :
a.       Genetik atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga penderita Diabetes Mellitus (diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita Diabetes Mellitus. Para ahli kesehatan juga menyebutkan Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin.
b.      Virus dan Bakteri
Virus penyebab Diabetes Mellitus adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Virus ini juga bisa menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan menyebabkan Diabetes mellitus.
c.       Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara         langsung adalah alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
d.      Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan Diabetes mellitus.  Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit Diabetes mellitus.
CARA MENGATASI DIABETES
Penyakit diabetes dapat di hindari atau dikurangi dengan cara mengetahui kadar glukosa darah dalam tubuh dengan melakukan pemeriksaan secara rutin karena peningkatan dan penurunan kadar gula darah selalu berubah. Jika kita mampu menjaga kadar gula dalam batasan normal artinya kita dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Cara lain yang dapat Anda gunakan adalah berhenti merokok , mengoptimalkan kadar kolestrol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontrol tekanan darah tinggi (tensi), dan melakukan olah raga secara teratur.

5.     NEFRITIS
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
a.         Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal.
b.        Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
PENGOBATAN
Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri.

6.     ALBUMINURIA
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar